Peta Pikiran
Selasa, 10 November 2015
Manajemen Kinerja pada PT Rigspek Perkasa
Pada perusahaan jasa inspeksi
seperti PT Rigspek Perkasa manajemen kinerja dapat dilihat dari 4 aspek berikut
ini:
1. Perencanaan
Kinerja
Perencanaan kinerja
oleh PT Rigspek Perkasa dimulai dengan perekrutan karyawan dengan standard
tertentu yang kemudian dibekali dengan pelatihan yang kemprehensif. Diharapkan
dengan pembekalan yang sesuai dengan spesialisasi perusahaan dapat memberikan
service yang baik kepada client dalam pekerjaan pemeriksaan. Kemudian penetapan
prosedur-prosedur pemeriksaan yang digunakan sebagai panduan pemeriksaan
sehingga kualitas yang disepakati tercapai. Pekerjaan inspeksi juga di design
per tim dimana satu tim terdiri dari 1 orang inspektur dan 1 orang asisten yang
masing-masing memiliki peran tersendiri di lapangan.
2. Pengelolaan
Kinerja
Setelah adanya
penetapan perencanaan dan design pekerjaan, perlu adanya pengelolaan kinerja
yakni dengan cara melakukan kontrol terhadap kinerja di lapangan. PT Rigspek
Perkasa memberikan CSS (Customer’s Satifaction Survey) yang berupa form penilaian
langsung di isi oleh pihak Client untuk memberikan penilaian terhadap kinerja
dilapangan. Selain itu adanya Toolbox Meeting setiap pagi untuk
mengkomunikasikan masalah keselamatan kerja, progress pekerjaan, dan hal-hal
seputar design pekerjaan.
3. Penilaian
Kinerja
Dengan adanya
CSS seperti yang disebutkan diatas, manajemen dapat melihat hasil kinerja
pegawai di lapangan, dan seterusnya dievaluasi guna memberikan apresiasi dan
penilaian. Manajemen dapat melakukan kontrol pekerjaan dilapangan, dan menilai
kepuasan Client terhadap kinerja para inspektur dilapangan. Dan juga sebagai
sumber informasi untuk melakukan analisa yang bertujuan untuk mengambil
tindakan perbaikan dan impruvisasi.
4. Penghargaan
Kinerja
Dalam
mengapresiasi hasil kinerja para inspektur, manajemen memberikan bonus tambahan
untuk setiap projek yang dikerjaan. Selain itu, manajemen juga mengapresiasi
dengan cara memberikan fasilitas mendapatkan trainging sertifikasi dari lembaga
training dari luar sehingga para pekerja dapat penambahan ilmu dan skill yang
dapat menguntungkan kedua belah pihak.
Manajemen Kinerja pada PT Rigspek
Perkasa melihat dari kedua sisi yaitu sisi pegawai dan manajemen, sehingga
terjadi hubungan timbal balik yang selalu berusaha agar keduanya sama-sama
mencapai tujuan yang diharapakan.
Daftar Pustaka:
Manajemen Karir dalam Bidang Pekerjaan Jasa Inspeksi
Pekerjaan inspeksi merupakan
pekerjaan dalam bidang pemeriksaan dengan mengaitkan suatu produk atau hasil
pekerjaan tertentu dengan standard tertentu demi tercapainya kepuasan baik
pelanggan maupun karyawan dan juga tidak menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan.
Seseorang yang betugas melakukan inspeksi lebih dikenal dengan sebutan
inspektur. Ada beberapa pekerjaan inspektur yang umum dikenal khususnya dalam
pekerjaan migas yaitu; inspektur pesawat angkat angkut, inspektur las-lasan,
inspektur dan sebagainya.
Dalam meniti karir dalam bidang
pekerjaan inspeksi, ada beberapa aspek yang perlu di tingkatkan dan
dikembangkan yaitu; ilmu pengetahuan, pengalaman, dan relasi.
1. Ilmu
Pengetahuan
Seorang inspektur memegang peran
besar sebagai penaggung jawab atas berkualitas nya suatu objek yang di periksa.
Untuk itu pengetahuan seorang inspektur perlu mendalam mengenai bidang inspeksi
yang digeluti. Pengembangan ilmu pengetahuan
seorang inspektur didapati dari berbagai cara yakni dari pendidikan,
pelatihan profesi, forum-forum diskusi sesama inspektur, dan ilmu pengetahuan
yang didapat melalui media telekomunikasi internet. Dengan memiliki ilmu
pengetahuan yang luas yang dimiliki seorang inspektur, akan sangat membantu
dalam peningkatan karirnya, karena akan memeberikan hasil maksimal dalam
pemerikasaan suatu benda, dan tingkat kepuasan dari atasan maupun pelanggan
yang meningkat. Dengan demikian nama inspektur tersebut akan dikenal baik
didunia inspeksi.
2. Pengalaman
Sudah tidak dapat dipungkiri lagi
bahwa pengalaman memberikan pelajaran cukup banyak bagi seorang inspektur. Dunia
pendidikan tidak serta merta selalu memberikan pelajaran secara teknis apa saja
kendala yang akan dihadapi secara aktual di lapangan. Sehingga sering kali para
inspektur pemula mengalami banyak masalah dalam teknis pelaksanaan inseksi.
Dengan banyaknya jam terbang inseksi yang dimliki seorang inspektur akan
membuat inspektur tersebut lebih efisien dan efektif dalam bekerja. Hasil dan
cara kerja inspektur di lapangan merupakan gamabaran citra seorang inspektur
tersebut. Faktor pengalaman memberikan dampak cukup besar dalam membangun karir
seorang inspektur menjadi lebih baik lagi melalui peningkatan pengalaman,
karena semakin banyak pengalaman yang dimiliki seorang inspektur maka semakin
besar pula kesempatannya untuk meningkatkan ruang lingkup pekerjaan
inspeksinya.
3. Relasi
Relasi atau hubungan dengan
banyak orang dengan bidang pekerjaan yang sama cukup membantu seorang inspektur
berwawasan luas. Dengan adanya relasi yang cukup banyak yang dimiliki maka
inspektur tersebut bisa saling share perkembangan dan pengalaman. Disisi lain,
dengan adanya relasi, bisa dijadikan tangga untuk menapaki karir yang lebih
tinggi lagi melalui info-info posisi pekerjaan yang didapat melalui rekomendasi
teman.
http://www.ptsi.co.id/id/profil/profil-kami/12
Jumat, 16 Oktober 2015
Analisa Jabatan pada PT Shimano
PT Shimano Batam adalah salah satu group Shimano yang berpusat di Jepang, produk
yang dihasilkan diantaranya part Sepeda dan alat Pancing. Dalam struktur
organisasi PT Shimano terdapat sebuah departemen Research and Development,
dimana beranggotakan manager, assisten manager, engineer dan admininstrator.
Tugas dari departemen ini adalah sebagai divisi paling berada di depan untuk setiap
produk baru. Tugas pokok negineer adalah mereview model baru suatu produk, mengkalkulasikan
sesuai dengan ketersediaan dan kemampuan departemen produksi, membuat gambar
serta draft gambar, dan melakukan pengetesan terhadap model baru.
Banyaknya
deskripsi pekserjaan yang harus dilakukan engineer, yang mengakibatkan
banyaknya produk baru mengalami keterlambatan jadwal produksi. Tentu keterlamabatan
jadwal produksi berdampak buruk bagi perusahaan, salah satunya adalah menjadi
terlambatnya launching produk baru dipasaran dan menjadi keuntungan bagi
kompetitor.
Untuk megatasi
masalah keterlambatan jadwal produksi yang disebabkan begitu banyak nya
deskripsi pekerjaan engineer, maka manajemen PT Shimano Batam menambah posisi
baru pada departemen R & D, yaitu posisi drafter. Dengan adanya drafter,
membuat drawing menjadi bukan bagian dari pekerjaan engineer lagi, melainkan
tugas seorang drafter. Tugas seorang drafter yakni, membuat gambar dari hasil
kalkuasi dan desain seorang engineer dan kemudian membuat BOM. Setelah gambar
dan BOM di buat maka akan di balikkan lagi ke engineer dan akan direview dan
kemudian diteruskan ke departemen produksi untuk melakukan pengujian sample.
Dengan adanya
drafter pada departmen R & D, tugas dari ada engineer d PT Shimano Batam
menjadi sangat terbantu. Jadwal produksi mengalami peningkatan dalam ketepatan
waktu sesuai dengan jadwal.
Keputusan manajemen
dalam menambah posisi drafter untuk mendukung tugas-tugas engineer sangat
tepat, dengan demikian para engineer bisa menjadi lebih fokus.
Daftar Pustaka:
Jumat, 09 Oktober 2015
Desain Pekerjaan yang Didasari Teori Klasik pada PT NSTB
PT NSTB adalah perusahaan
manufaktur yang memproduksi motor untuk vibrator pada sebuah telefon genggam. Dalam
misi pencapaian yang maksimal terhadap kualitas dan kuantitas hasil produksi,
PT NSTB merancang desain pekerjaan yang menganut teori klasik, dimana terjadi
pembagian departemen dan divisi dalam pekerjaan. Dengan adanya pembagian
tanggung jawab pada masing-masing departemen manajemen dapat dengan mudah
mengontrol hasil dan kualitas produksi, melakukan analisa perbaikan dan
perawatan.
Desain pekerjaan dilakukan dengan
pembagian departmen secara garis besar yakni:
1. Departemen
Produksi
Departemen
produksi terdiri dari Manajer, Supervisor, Leader, Sub-leader, operator.
Operator disini menjadi salah satu tulang punggung produksi, dimana proses
produksi di PT NSTB 80% dikerjakan oleh tangan manusia, dimana terdapat masih
minimnya proses otomatisasi dalam proses produksi. Leader bertugas untuk
incharge 3 line produksi yang tiap masing-masing line produksi dipimpin oleh
seorang Sub-leader. Mereka bertugas memastikan produksi dapat berlangsung
melalui kontrol terhadap ketersedian operator, material, dan mesin untuk proses
produksi. Supervisor dan Manajer menjadi decision maker terhadap inovasi atau
pengembangan terhadap kualitas dan kuantitas dari finshed good.
2. Departemen
Engineering
Departemen
Engineering terbagi menjadi beberapa divisi yaitu divisi fasility yang
bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas kelistrikan sebagai salah satu
sumber daya produksi dan perlatan-peraalatan produksi. Divisi kalibrasi yakni
divisi yang bertanggung jawab terhadap keakuratan kinerja mesin-mesin produksi
sehingga hasil produksi mesin tersebut dapat sesuai dengan spesifikasi yang
distandarkan. Dan yang terkahir adalah divisi improvement & Maintanenance,
divisi ini bertanggung jawab atas perbaikan dan perawatan mesin sekala berkala
yang diharapkan dapat memperpanjang life time mesin-mesin produksi dan juga
menjadi alat untuk melakukan terobosan-terobosan baru dalam otomatisasi produksi.
3. Departemen
Support
Departmen support
juga terbagi atas beberapa divisi yakni divisi Quality yaitu divisi yang
melakukan pengecekan mulai dari pengecekan material datang, pengecekan mesin,
dan pengecekan produk jadi sebelum di kirim ke pelanggan. Dan yang terakhir
adalah divisi analisis, divisi ini
melakukan tugas yakni melakukan analisa terhadap produk reject pada
setiap proses produksi, mengelola input data yang didapat baik dari leader
produksi maupun divisi quality. Pencarian solusi dilakukan hingga
keakar-akarnya, mencari solusi dan akan dilaporkan ke manajemen sehingga
manajemen dapat gambaran secara jelas dan dapat merancangkan tindakan perbaikan
dan pencegahan.
Dengan desain pekerjaan yang
tugas dan tanggung jawab yang ditekankan per departemen dan divisi, dapat
dilihat pembagian kerja yang cukup sepsifik dan terperinci untuk masing-masing
departmen sehingga memudahkan manajemen dalam melakukan kontrol dalam perusahaan.
Sumber Pustaka
https://herdi73.wordpress.com/2014/01/20/analisa-pekerjaan-dan-desain-pekerjaan/
Jumat, 02 Oktober 2015
Pelatihan dan Pengembangan di PT Rigspek Perkasa
Pelatihan dan pengembangan
karyawan pada perusahaan penyedia jasa sudah menjadi hal yang semestinya
terjadi. Sumber daya manusia menjadi nilai investasi yang cukup tinggi pada
perushaan menyedia jasa inspeksi seperti PT Rigspek Perkasa. PT Rigspek adalah
perusahaan jasa inspeksi teknik yang secara garis besar melakukan pemeriksaan
berkala khususnya alat angkat berat pada perusahaan-perusahaan minyak dan gas.
Demi menunjang pekerjaan tersebut berjalan dengan baik dilapangan, maka PT
Rigspek Perkasa melakukan pelatihan yang cukup memadai bagi para inspektur.
Ada beberapa elemen yang
diterapkan PT Rigspek Perkasa dalam pelatihan dan pengembangan karyawan
diantaranya:
1. Penjadwalan
Ada lebih dari 1
jenis pelatihan yang akan diterima oleh karyawan di PT Rigspek Perkasa, sehigga
dengan adanya penjadwalan yang terususun dan disampaikan kepada karyawan akan
membuat karyawan dapat mengatur pola belajar demi persiapan pelatihan
kualifikasi tertentu. Sebagaian besar pelatihan dilakukan oleh perusahaan
Training yang berhak memberikan sertifikasi serta kualifikasi suatu bidang
tertentu.
2. Pelatihan
dan Sertifikasi
Agar dapat
memberikan hasil kerja yang baik dan memuaskan, training yang diberikan
berstandar internasional yang mana telah di akui secara global. Dimana akan ada
uji kompetensi pada setiap pelatihan, sehingga karyawan yang tersertifikasi
tersebut benar-benar kompeten melakukan pemeriksaan berkala.
3. Pengalaman
Setelah selesai
menjalani pelatihan sertifikasi, karyawan-karyawan tersebut tidak diizinkan
langsung terjun ke lapangan dan melakukan pemeriksaan, melainkan akan diikutkan
mendampingi para inspektur alat angkat yang sudah senior dan memiliki jam
terbang yang tinggi. Dengan demikian manajemen mengharapkan hal tersebut
membantu karywan baru benar-benar kompeten dalam melakukan pemeriksaan berkala.
Kita dapat menarik kesimpulan
bahwa manusia merupakan faktor penting dalam kemajuan suatu organisasi atau
perusahaan, terlebih lagi pada perusahaan jasa inspksi teknik, dimana harus
memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan ahli dibidangnya sehingga perlu
diadakannya pelatihan dan pengembangan. Inspektur yang telah terlatih dan
tersertifikasi akan menjadi aset perusahan.
Rabu, 23 September 2015
Dampak Bisnis dalam Sistem Seleksi Karyawan
Aon
Hewitt adalah perusahaan penyedia manajemen resiko, asuransi dan broker
reasuransi, solusi sumber daya manusia dan jasa outsourcing. Mereka
mengemukakan bahwa banyak bisnis leader setuju bahwa karyawan adalah
sumber daya yang signifikan dalam persaingan pasar. Seleksi karyawan merupakan ilmu kapital yang mensuplai
banyak data dan mendemonstrasikan dampak bisnis bisa relatif maju.
Mereka percaya bahwa dengan mempekerjakan karyawan yang lebih baik akan
menguntungkan bisnis. Tepatnya seberapa besar dampak mereka pada
organisasi dapat diukur dari segi individu dan performa tim dengan
metrik finansial dan non finansial. Untuk menganalisa dampak bisnis yang
ditimbulkan, Aon Hewitt melakukan analisa dan studi kasus terhadap
beberapa metrik.
- Metrik Finansial
Metrik Finansial dibagi menjadi dua yaitu Individu dan tim. Secara individu mereka mengumpulkan data hasil penjualan yang dihasilkan dari karyawan yang berkualitas tinggi dan kualitas biasa dan membentuk sebuah matrik. Dari hasil pengamatan terhadap matrik tersebut yang di tuang kedam bentuk grafik didapat bahwa karayawan yang berkualitas tinggi mengahasilkan
penjualan yang lebih tinggi, walaupun perbedaannya tidak terlalu jauh.
Secara tim mereka mecoba menganalisa tim manajemen yang diisi oleh
karyawan berkualitas baik dengan tim manajemen lain yang cenderung biasa
saja. Dari hasil analisa di dapat bahwa manajemen yang diisi oleh
manager dan tim yang
berkualifikasi baik menghasilkan; penjualan lebih tinggi 50%, lebih
mungkin merencanakan keuntungan yang terkontrol dengan margin yang lebih
besar, mengehemat upah buruh hingga lebih dari USD5000 per tahun.
- Metrik Kuantitatif Non-Finansial
Dengan
menggunakan metrik quantitatif non-finansial mereke mencoba melihat dan
membandingkan produktivitas antara karyawan berkualitas tinggi,
berkualitas biasa, dan yang tidak terkulifikasi. hasil yang mereka dapat adalah karyawan yang berkualitas tinggi menghasilkan produksi yang lebih banyak dari karyawan yang berkualitas biasa dan yang tidak terkualifikasi.
Denga metrik ini mereka juga melihat tingginya tingkat kecelakaan
kerja, dan karyawan yang tidak terkualifikasi dan berkualitas biasa saja
mengalami kecelakaan kerja lebih banyak dari karyawan yang berkulitas
tinggi. Dan terakhir mereka juga melihat bahwa tingkat kepuasan
pelanggan terhadap hasil kerja karyawan yang berkualitas tinggi lebih
baik.
- Metrik Kualitatif
Berdasarkan
analisa terhadap karyawan yang mendapat penilaian baik dari supervisor,
karyawan-karyawan tersebut lebih baik dari tingkat kehadiran, safe
dalam bekerja, kulitas keseluruhan, dan lebih berpotensi. Metrik
kualitatif membantu organisasi memahami sifat karakter karyawan yang
mendukung strategi bisnis dan hasil finansial.
Pemilihan
karyawan yang tepat menurut Aon Hewitt adalah salah satu cara untuk
mendorong hasil yang lebih besar melalui bakat. komunikasi calon,
keterikatan karyawan, gaji dan tunjangan, adalah semua integral untuk memastikan nilai karyawan dengan proporsi menarik.
Daftar Pustaka:
Senin, 14 September 2015
Perekrutan untuk Program Pengembangan di PT Rigspek Perkasa
PT Rigspek
Perkasa adalah bagian dari Carl Stahl Group yang bergerak dalam bidang operasi
pengangkatan dengan pengalaman lebih dari 30 tahun. PT Rigspek Perkasa
khususnya melayani bidang pelatihan sertifikasi berstandar international, jasa
inspeksi alat angkat berat, dan distributor alat angkat berat. Penyediaan jasa
inspeksi alat angkat berat merupakan salah satu main business PT Rigspek Perkasa, dimana PT Rigspek Perkasa
menyediakan orang-orang yang telah terkualifikasi secara nasional maupun
internasional khususnya di bidang inspeksi alat angkat berat untuk melakukan
pemeriksaan berkala.
Demi memenuhi
komitmen PT Rigspek perkasa untuk membantu perusahaan-perusahaan dalam
meningkatkan standar keselamatan kerja melalui inspeksi berkala yang harus
dilakukan oleh orang yang berkompeten di bidangnnya, PT Rigspek Perkasa membuat
sebuah sistem Inspection Engineer
Development Program (IEDP) yaitu program pengembangan keahlian dan kualitas
karyawan. Jadi orang-orang yang akan terjun ke lapangan dan melakukan inspeksi
adalah orang-orang yang telah terlatih dan berpengalaman.
Program
pengembangan Engineer (IEDP) dimulai dari perekrutan yang diharapkan dapat
menemukan pegawai yang tepat dan sesuai. Menurut Faustino Cardoso Gomes (1995:
105) Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar
untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. Rekrutmen merupakan
komunikasi dua arah. Pelamar-pelamar mengkehendaki informasi yang akurat
mengenai seperti apakah rasanya berkerja di dalam organisasi yang bersangkutan.
Organisasi-organisasi sangat menginginkan informasi yang akurat tentang seperti
apakah pelamar-pelamar tersebut kelak jika diangkat sebagai pegawai. Dalam hal
ini PT Rigspek Perkasa juga melakukan sistem komunikasi dua arah, dalam
pengumuman lowongan kerja juga disebutkan apa saja kriteria calon pegawai yang
diharapkan, deskripsi pekrjaan dan apa yang akan menjadi komitmen PT Rigspek
Perkasa kepada pegawai yang diterima. Kriteria calon pegawai yang diterima
yaitu pendidikan minimal D3 Teknik, pengalaman minimal 2 tahun di bidang engineering, dan bisa berbahasa Inggris.
IEDP sendiri adalah komitmen PT Rigspek Perkasa kepada pegawai, yang berisikan
Pelatihan sertifikasi nasional dan internasional, bimbingan kerja, dan peningkatan
pengalaman kerja yang ditujukan untuk meningkatkan keahlian dan kualitas
pegawai karena PT Rigspek Perkasa sendiri tergolong sebagai perusahaan jasa
inspeksi sehingga pegawai dituntut untuk ahli dan berkualitas di bidang
inspeksi tersebut.
Proses
Perekerutan sediri dimulai dari perancangan pekerjaan dan analisis jabatan,
yang mendasari penentuan kriteria calon pegawai dan deskripsi pekerjaan.
Setelah semua hal itu telah ditetapkan maka hal berikutnya adalah mengenai
metode perekrutan itu sendiri. PT Rigspek Perkasa menggunakan dua metode yaitu
iklan dan rekomendasi dari karyawan yang telah berkerja.
Setelah proses penyaringan dokumen CV
pelamar, maka pelamar-pelamar yang memenuhi kriteria akan diundang hadir ke PT
Rigspke perkasa dengan agenda; perkenalan profil perusahaan, penjelasan
deskripsi pekerjaan, hal-hal yang menjadi komitmen perusahan terhadap karyawan,
dan langkah-langkah tes seleksi yang akan dilalui. Proses tes selesksi terdiri
dari tes tertulis matematika, ilmu keteknikan, bahasa Inggris dan psikotes.
Setelah karyawan dinyatakan lulus tes tertulis, maka selanjutnya akan mengikuti
tes Tanya jawab atau interview. Interview
dilakukan oleh Kepala staf HRD, Kepala staf operasioanal, kepala staf bidang
pelatihan, dan kepala staf keuangan. Dengan adanya serangkaian tes terulis dan
tanya jawab tersebut, PT Rigspek Perkasa dapat melihat psikologis, pengetahuan,
dan performa calon pegawai tersebut.
Jadi, Inspection Engineer Development Program
(IEDP), Merupakan komitmen PT Rigspek Perkasa demi menyediakan tenaga kerja
ahli dan berkualitas demi memberikan pelayanan jasa inspeksi yang berkualitas
pula. Ini menjadi hal yang dilihat baik kerana selain menjadikan PT Rigspek
memiliki sumber daya yang terlatih, para karyawan mendapatkan keahlian yang
meningkat dan ilmu yang cukup mendalam yang baik untuk pengembangan diri secara
pribadi juga.
Sumber pustaka:
Langganan:
Postingan (Atom)